Sebuah
esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis
terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di
sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau
kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan
sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.
Menulis
esai memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap
pendapat kita tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat
dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang
agar pembaca yakin terhadap pendapat kita. Namun demikian, menulis esai
tidak harus atau tidak perlu terlalu mendalam sampai pada teori-teori,
cukup ringan saja, dan tidak membatasi penggunaan bahasa yang sangat
baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai, yang penting menarik,
segar, dan meyakinkan.
- Pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
- Tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
- Bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
- Menentukan tema atau topik
- Membuat garis besar ide-ide yang akan kita bahas
- Menuliskan pendapat kita sebagai penulis dengan kalimat singkat dan jelas
- Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulis, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
- Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
- Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulis. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
- Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh (Wikipedia).
- Selalu percaya diri, karena menulis esai pada intinya adalah menuliskan pendapat dan pandangan kita sendiri, jadi tidak ada kata salah. Asalkan jangan ada unsur penghinaan dalam hal SARA.
Berikut contoh esai:
Beberapa minggu terakhir ini kita “dibiasakan” dengan berita kecelakaan
angkutan umum. Mengapa saya katakan “dibiasakan”? Karena memang dalam
beberapa pekan terakhir ini di media cetak maupun elektronik sering
sekali kita jumpai berita tentang kecelakaan angkutan umum yang
celakanya kecelakaan tersebut hampir selalu memakan korban jiwa. Sangat
ironis memang, angkutan umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan jasa
transportasi yang nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi
penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan. ……………………………… 2
Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja
bagaimana dunia pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum
darat, tentu kita dapat melihat sebuah kenyataan yang sangat
mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika melihat kondisi
alat angkut yang membawa beratus bahkan beribu nyawa setiap harinya
kondisinya tidak layak? Celakanya, kondisi yang tidak layak tersebut
masih dibarengi dengan perilaku sopir yang “ugal-ugalan” dan kondisi
jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan pun semakin tinggi.
……………………………… 3
Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan
mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian
tersebut akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau
tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi wahana bagi para sopir dan atau
pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi
kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai menutup
bangkai, kekurangan yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan
dengan berbagai cara agar jangan sampai diketahui petugas penguji.
Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah
acara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian
kelayakan kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang
sudah tidak layak hanya pada tes uji kelayakan saja. Dan setelah itu
mereka memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak
tersebut. Harapan saya, semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian
kelayakkan kendaraan yang saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya
sekadar “obat penenang sementara” bagi masyarakat yang mulai “marah”
pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab keberadaan angkutan.
…………………………. 4
Banyak kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya kendaraan. Faktor manusia (human error) banyak
berbicara di sini. Sopir adalah aktor utama yang paling bertanggung
jawab atas keselamatan kendaraan. Kondisi kesehatan yang buruk,
kelelahan, dan ugal-ugalan dalam berkendara telah banyak menyebabkan
petaka. Lebih kompleks lagi sekarang ini alkohol dan narkoba sudah
“merakyat” sehingga tidak menutup kemungkinan dan sudah banyak sopir
yang ikut mengkonsumsi. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi
pemerintah dan pemilik angkutan umum untuk menindak tegas sopir-sopir
yang “nakal” seperti itu. Tindakan preventif pun sepertinya harus
dilakukan pemerintah dengan memberikan penyuluhan kepada para sopir agar
lebih bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan bersih dari
miras dan narkoba. ………………………………….. 5
Terlepas dari kedua masalah di atas, tentu kita tidak dapat menafikan
jika kondisi jalan yang buruk pun memberi andil yang cukup signifikan
dalam maraknya kecelakaan yang belakangan ini sering terjadi. Memang
tidak bisa kita pungkiri jika cuaca seperti sekarang ini telah banyak
membuat kondisi aspal jalan menjadi rusak. Namun, hal tersebut jangan
dijadikan sebagai sebuah pembenaran dan pemakluman akan banyaknya
kondisi jalan yang buruk yang berakibat pada terjadinya kecelakaan.
Pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal ini Dinas PU seharusnya siap
dan cekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. Jangan malah kondisi
jalan yang buruk dibiarkan berlarut-larut sampai menimbulkan korban
seperti yang sekarang ini terjadi. ………………………………….. 6
Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, human error dari
sopir, dan kondisi jalan yang buruk adalah sebuah kombinasi sempurna
untuk menjelaskan berbagai kecelakaan yang akhir-akhir ini terjadi. Dan
sudah selayaknya semua pihak yang bertanggung jawab akan hal tersebut
bahu-membahu bekerja sama dengan penuh kesadaran agar keselamatan dan
kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang maupun pengguna jalan
lainnya dapat tercapai. Tindakkan preventif baik berupa tes uji
kelayakkan angkutan umum yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk
tidak mengkonsumsi miras dan narkoba demi keselamatan harus segera
dilakukan dengan serius. Sanksi tegas terhadap pihak terkait yang
membelot pun sudah selayaknya segera dilakukan demi keselamatan bersama.
…………………………………… 7
Dari contoh esai tersebut dapat kita lihat bagian-bagian dari sebuah esai.
- Judul esai, judul merupakan nama. Jadi usahakan memberi judul sebuah tulisan dengan kata-kata yang menggambarkan keseluruhan isi tulisan.
- No. 2 menunjukkan paragraf pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dari penulisan esai.
- No. 3 berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap permasalahan yang terjadi.
- No. 4, 5, 6 merupakan paragraf yang menjabarkan pendapat atau pandangan penulis terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai. Dibagian ini bisa disertai dengan bukti atau data pendukung untuk memperkuat pandangan atau pendapat kita agar pembaca percaya dengan pandangan kita tersebut.
- No. 7, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan apa yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai dengan apa yang telah ditulis. Jagan membuat simpulan yang belum terulas pada paragraf sebelumnya (isi).
thanks, sangat membantu :)
BalasHapusthank's sangat sangat mmbantu .. :)
BalasHapus